Ditengah gempuran banyaknya orang yang berkarya saat ini, kita berlomba-lomba ingin jadi yang paling orisinil. Banyak orang yang ingin tampil beda.
Itulah yang menjadi salah satu keresahanku, 2 tahun yang lalu, saat pertama kali aku baru mulai nulis blog, aku khawatir bahwa tulisanku mungkin ngga cukup 'unik' dan terlalu biasa. Dulu aku sering dihantui dengan berbagai pertanyaan, "udah ada orang lain yang menulis ini sebelumnya atau belum ya?," "ah, paling orang-orang udah tau tentang apa yang aku tulis." "kayanya tulisanku ngga layak deh karna terlalu biasa aja," dan pertanyaan lain yang serupa. Ketakutan menjadi 'ngga berbeda' dengan yang lain ini cukup menghambatku selama 2 tahun dalam menulis blog.
Nah, akhirnya aku menemukan buku "Steal Like An Artist" yang cukup menjawab keresahanku. "Steal Like An Artist" adalah karya seorang penulis dan seniman Amerika Serikat bernama Austin Kleon. Buku ini adalah salah satu buku best seller di New York Times.
Insight Buku "Steal Like An Artist" yang Mendobrak Keraguanku dalam Berkarya :
1. Ngga Ada Ide yang Benar-Benar Baru
Dalam buku "Steal Like An Artist," dijelaskan bahwa ngga ada yang benar-benar baru di dunia ini, dan hal ini cukup mencerahkanku. Gagasan utama buku ini adalah bahwa setiap karya pada dasarnya adalah hasil curian, mulanya terinspirasi dari apa yang sudah ada sebelumnya. Artinya, ide di balik suatu karya itu mustahil sepenuhnya orisinal, melainkan lahir dari sesuatu yang sebelumnya sudah ada.
Seperti yang dikatakan dalam buku, “Semua kreasi itu berasal dari sesuatu yang pernah ada. Ngga ada yang seratus persen asli.” (hal. 7).
“Tak ada yang orisinal. Semua kreasi berasal dari sesuatu yang pernah ada sebelumnya. Dan kreativitas tak pernah lahir begitu saja, butuh proses yang perlu diasah. Mencuri ide adalah awal menumbuhkannya.”
Ini membuatku sadar bahwa memang ngga ada yang sepenuhnya baru di dunia ini. Hal inilah yang mendorongku untuk tetap terus menulis diblog dan berbagi. Meskipun mungkin aku menulis tentang hal yang sudah pernah ditulis orang lain sebelumnya, namun saat aku mengkombinasikannya dengan sudut pandangku sendiri, tulisanku bisa menjadi unik. Ini juga yang disampaikan dalam buku, bahwa setiap orang punya sudut pandang yang berbeda dan itulah yang menjadikan kita unik.
Jadi, intinya adalah meskipun tidak ada yang sepenuhnya baru, kita masih bisa memberikan nilai tambah dengan cara menggabungkan ide-ide tersebut dengan pengalaman dan sudut pandang pribadi kita.
“Tangan manusia tidak mampu meniru dengan sempurna” (hal. 34)
2. Berkarya Aja Dulu, Jati Diri Mengikuti
Sebelum memulai sesuatu, kadang kita suka ragu-ragu karena ngga yakin sama diri sendiri. Sama halnya saat pertama kali aku mulai bikin blog ini, aku bingung banget mau nulis apa. Blog-ku isinya gado-gado, belum punya ciri khas, dalam dunia blogging ini disebut dengan 'niche' tulisan.
Memikirkan 'niche' atau topik tulisan tertentu yang menjadi ciri khasku, cukup membebaniku dan akhirnya bikin aku ngga semangat nulis. Tapi sekarang, aku udah ngga terlalu memikirkan hal itu lagi, seperti yang dikatakan Kleon dibuku, "mulai aja dulu."
Dia bilang, "Saat kita berkarya dan mengerjakan tugaslah kita dapat mengenali diri masing-masing."(hal. 27).
Insight itu cukup mendorongku untuk terus berproses, mulai sering menulis dan mengeksplorasi beberapa topik. Seiring berjalannya waktu, aku akan tau topik mana yang paling aku sukai dan kuasai untuk dijadikan ciri khas. Semuanya memang butuh proses, langkah pertamanya adalah memulai.
3. Bekerja dengan Baik dan Bagikanlah
Berkaryalah dengan sungguh-sungguh dan bagikan hasilnya, begitulah menurut Austin Kleon rumus untuk menjadi dikenal. Ngga ada jalan pintas, kita harus melakukannya secara konsisten. Meski mungkin hasil awalnya belum bagus, tapi ini langkah yang lebih baik. Setelah itu, sebarkan karya-karyamu di internet.
"Memiliki wadah akan mendorong kita untuk mengisinya" (hal. 82)
Ini membuatku teringat saat pertama kali nge-blog, aku ingin membuat blog sebagai tempat untuk membiasakan diri menulis. Konsep ini juga ditegaskan oleh Austin, bahwa memiliki ruang khusus untuk berkarya akan mendorong kita untuk terus mengembangkan ide. Aku juga merasakan hal yang sama, saat aku lama ngga nge-blog, rasanya resah, ngerasa kaya ada dorongan yang mengharuskan aku untuk selalu mengisi wadah tersebut dengan sesuatu yang baru.
Sebetulnya, aku terinspirasi dari banyak penulis terkenal yang dulunya rajin nulis blog. Awalnya, ketertarikanku nge-blog muncul setelah membaca tulisan
Gita Savitri di blognya. Aku juga terinspirasi dari perjalanan
Om Piring, penulis buku
best seller "Filosofi Teras" yang dulunya aktif menulis di blog sebelum ditawari oleh penerbit buku Kompas untuk menulis buku.
Selain itu,
Fellexandro Ruby, penulis buku
best seller "You Do You," juga memulai karir menulisnya dengan sering menulis di blog dan
micro blog di instagram, sebelum akhirnya menerbitkan buku.
James Clear, penulis buku best seller New York Times "Atomic Habits," awalnya juga rajin menulis blog setiap hari sebelum bukunya terbit. Bahkan
Austin Kleon, penulis buku yang sedang aku bahas sekarang, "Steal Like An Artist," awalnya juga sering menulis di blog sebelum berhasil melahirkan lima buku yang semuanya masuk dalam daftar buku
best seller di New York Times.
Dari kisah-kisah penulis hebat itu, aku merasa termotivasi untuk terus menulis di blog dan membagikannya. Meskipun sekarang era media sosial, aku masih merasa lebih aman dan nyaman menulis di blog.
4. Terpuruk Sesekali itu Ngga Papa!
Kadang kala, aku merasa bahwa ada masanya aku sangat bersemangat dan rasanya punya banyak ide menulis blog. Tapi, ada juga saat-saat dimana aku merasa stuck dan betul-betul down, kehabisan ide untuk nge-blog. Ini adalah salah satu yang dibahas dibuku ini. Dalam dunia kreatif, terpuruk sesekali itu ngga papa, itu adalah hal yang wajar dan biasanya terjadi hanya untuk sementara waktu.
Yang aku suka dari buku ini :
Sesuai dengan judul bukunya “Steal Like An Artist : 10 hal yang tak diceritakan siapa pun tentang kreativitas,” buku ini terdiri dari 10 bab yang membahas tentang dunia kreatif.
Ini buku non-fiksi teringan dan paling menyenangkan yang pernah aku baca! Terdiri dari 162 halaman. Buku ini adalah tipe buku non-fiksi yang ngga membosankan, karena isinya ringkas, ngga bertele-tele dan dipenuhi dengan gambar ilustrasi. Karena Austin Kleon sendiri memang seorang penulis sekaligus seniman gambar, jadi ia menyisipkan banyak gambar dibukunya.
Yang aku kurang suka dari buku ini :
Aku baca buku ini versi terjemahan dari Noura Books (PT Mizan Publika), menurutku terjemahannya cukup kaku jadi aku ngerasa kaya ada yang aneh aja gitu buat dibaca. Tapi overall, masih aman, aku masih bisa paham core nya.
Meskipun buku ini ringkas, tapi aku ngerasa ada hal-hal yang jadinya kurang lengkap dan aku merasa butuh penjelasan lengkapnya. Mungkin hal-hal yang kurang ini bakal dibahas dibuku Austin Kleon yang selanjutnya kali ya? “Show Your Work” sama “Keep Going.” Kedua buku ini masuk list bacaanku selanjutnya!
Buku Ini Cocok untuk Siapa?
Cocok buat siapapun kamu yang sedang proses berkarya dalam dunia kreatif tapi masih bingung mulai dari mana, masih punya banyak keraguan serta keresahan untuk berkarya dan membagikannya. Buku ini wajib masuk list-mu!
Sekian, semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar: