5 Manfaat Hidup Melambat Bikin Hidupmu Lebih Tenang

Januari 02, 2024



Kemajuan teknologi yang serba cepat, disadari atau tidak disadari telah mempengaruhi diri kita. Kita jadi terobsesi dengan kecepatan. Maunya cepat-cepat saat ini punya karir impian, maunya cepat-cepat sukses, maunya cepat-cepat punya pencapaian. Maunya cepat-cepat punya duit 1 M!. 



Seperti yang dikatakan Stephen R. Covey dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People, sebagai tantangan yang sering dihadapi manusia saat ini, yaitu 'aku mau ini sekarang'. Manusia masa kini mendambakan berbagai hal dan ingin mendapatkannya sekarang juga (instan).



Ketika kamu saat ini belum mencapai apa-apa, menimbulkan rasa ketertinggalan dan kegelisahan.


Kita hidup dalam budaya kesibukan yang tampak tidak ada habisnya. Menjadi "produktif" dan memenuhi diri dengan aktivitas menjadi sebuah tuntutan. Akibatnya, kita merasa tak berarti saat kita tidak produktif. Namun, apakah hidup terburu-buru seperti itu benar-benar memberikan kebahagiaan dan ketenangan?



ilustrasi hidup tergesa-gesa


Hidup dengan tergesa-gesa ingin mengejar semua dengan cepat dan dipenuhi kesibukan membuat pikiranmu tidak tenang. Kamu juga tidak dapat menikmati hidup dan jauh dari kebahagiaan.



Saat kamu merasa mulai kacau dan kewalahan dengan dunia yang terlalu sibuk, mungkin inilah saatnya kamu memulai hidup melambat. Seperti yang dikatakan oleh Haemin Sunim, seorang guru meditasi Zen, bahwa ketika dunia bergerak cepat, tidak berarti kita juga harus begitu. Kamu lah yang sejatinya mempunyai kendali atas laju hidupmu. 


"Dunia bergerak cepat, tetapi tidak berarti kita juga harus begitu." - Haemin Sunim



ilustrasi slowliving



Mengenal Slow Living (Gaya Hidup Melambat)


Slow Living atau hidup melambat adalah konsep yang mengajak untuk hidup lebih sadar, fokus pada kualitas daripada kuantitas, serta mengutamakan hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. 



Konsep Slow Living bukan tentang bergerak selambat siput atau pasrah terhadap segala situasi. Ini tentang menemukan ritme yang sesuai dengan diri kita sendiri, tanpa perlu terburu-buru mengejar kecepatan orang lain.



Menurut Dr. Muhammad Faisal, seorang youth researcher, dalam bukunya Pasar dan Karir Kembali ke Akar, slow living dikatakannya sebagai merdeka dari ketergesaan zaman. Artinya, seseorang mampu untuk memilah dan memilih mana yang paling penting dan esensial untuk dilakukan. Merdeka dari kesibukan tanpa makna dan tujuan untuk mencapai kehidupan yang lebih seimbang. 




Manfaat Hidup Melambat

1. Mengurangi Kecemasan dan Stres

Hidup melambat memungkinkan kita untuk menemukan ketenangan dalam rutinitas sehari-hari. Dengan memperlambat ritme mu dan memfokuskan perhatian pada satu hal dalam satu waktu, kita dapat mengurangi tekanan yang biasanya muncul dari tekanan waktu dan tuntutan yang berlebihan. Ini membantu kita untuk menurunkan tingkat kecemasan dan stres karena kita belajar menghargai proses dan tidak tergesa-gesa.



Misalnya dengan mengalokasikan waktu di pagi hari untuk meditasi, jalan pagi, atau sekadar sarapan secara sadar (mindful) sebelum memulai hari yang sibuk.



2. Menghindarkan Diri dari Sikap Reaktif

Ketika kita hidup melambat, kita memiliki kesempatan untuk merespons situasi dengan lebih baik daripada bereaksi otomatis terhadap sesuatu yang terjadi. Dengan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan atau respon, kita dapat memahami konteks dengan lebih baik dan mengambil langkah yang lebih bijaksana. 



Misalnya, ketika kamu dihadapkan dengan masalah di tempat kerja, dengan melambat, kamu bisa mengambil waktu jeda untuk mengumpulkan informasi lebih banyak supaya merespons dengan lebih bijaksana bukan berdasarkan penilaian otomatis.



3. Terhubung dengan diri Sendiri

Terkadang, hidup yang penuh kesibukan membuat diri kita jarang sekali menengok diri sendiri karena kita terlalu sibuk. Hidup melambat memberikan kita waktu dan ruang untuk merenung, memahami diri sendiri, dan menyelami nilai-nilai serta keinginan kita yang sebenarnya. Ini memungkinkan kita untuk lebih dalam menyelami perasaan, pikiran, dan kebutuhan kita, serta membangun hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri. 



Misalnya dengan cara meluangkan waktu secara teratur untuk jalan-jalan sendiri atau menulis jurnal pribadi yang dapat membantu kamu terhubung lebih dalam dengan pikiran dan perasaanmu.



4. Mencapai Keseimbangan Hidup

Melambat dalam kehidupan, memungkinkan kita untuk menyesuaikan ritme dan prioritas kita dengan lebih baik. Ini membantu kita untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan sosial, kesehatan, dan hal-hal penting lainnya dalam hidup. Dengan demikian, kita dapat mengalami kehidupan yang lebih memuaskan dan seimbang. 



Sebagai contoh, rutin membuat jadwal yang seimbang antara waktu kerja, waktu bersama keluarga, dan waktu berolahraga serta istirahat yang cukup.


5. Menikmati Momen Saat ini

Dengan mengurangi kecepatan hidup, kita menjadi lebih sadar akan momen-momen di sekitar kita. Ini membuka kesempatan untuk menikmati keindahan yang ada setiap harinya yang seringkali terlewatkan saat kita terlalu terburu-buru. 



Misalnya, saat kamu menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman, buat dirimu benar-benar hadir dalam percakapan dan menikmati momen-momen itu tanpa terganggu oleh pikiran yang melayang ke hal-hal lain atau terganggu oleh gadget.



Referensi :

Ara, Sabrina. 2023. Slow Living, Hidup Bukanlah Pelarian, Tapi Perjalanan. Semarang : Syalmahat Publishing.


What is slow living? https://slowlivingldn.com/what-is-slow-living/




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.