Makna dan Pelajaran Hidup dari Lagu Soft Universe - AURORA

Januari 04, 2024

 


"Soft Universe" by AURORA, sebuah lagu tentang pentingnya berbicara dengan penuh cinta untuk menciptakan dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup.



Aurora Aksnes atau yang dikenal dengan mononim AURORA adalah salah satu musisi favoritku selama beberapa tahun belakangan ini. Udah dua tahun berturut-turut, ia menjadi musisi teratas yang paling sering aku dengarkan di Spotify. Aku hampir menyukai semua lagu ciptaan AURORA. 



Ngga ada alasan buat aku ngga jatuh cinta sama karya-karyanya AURORA. Karyanya selalu menarik karena kedalaman refleksinya, penuh filsafat tersirat, dan pandangan tentang dunia yang unik, serta  kekhasan metafora alam yang dihadirkan dalam setiap lirik lagunya. 



"Soft Universe" adalah salah satu lagu AURORA yang paling sering aku dengerin. Lagu ini merupakan track ketujuh dalam album "Infection of a Different Kind - Step 1." Album ke 2 AURORA yang dirilis pada tahun 2018.  

 







 

Bait pertama lagu, kalimat "There's ice in my water, and when I drink it cuts my tongue" menggambarkan bagaimana sesuatu yang menyenangkan bisa berubah menjadi menyakitkan atau berbahaya secara tiba-tiba. Ketika seseorang minum air es, yang seharusnya menyegarkan, tiba-tiba berubah menjadi hal yang berpotensi berbahaya (ketika saya meminumnya, lidah saya terluka). 



Lirik berikutnya, "There's glass on the playground, it cuts my skin when I run." Menggambarkan situasi di mana saat melakukan hal-hal yang seharusnya memberi kebebasan atau kesenangan malah membawa ancaman atau rasa terluka (saat sedang berlari di taman bermain, kaca bisa melukai kita).



Keseluruhan lirik di bait pertama ini, menyampaikan pesan tentang bagaimana keadaan atau lingkungan yang seharusnya aman, nyaman, menyenangkan, bisa berubah menjadi sesuatu yang berbahaya atau menyakitkan. Mungkin ini sebagai metafora dari pengalaman hidup yang penuh dengan kejutan atau bahaya yang tidak terduga.



Bait kedua, nada berubah menjadi lebih cerah. Lirik "And from the dark into the light" ini bisa mencerminkan proses di mana seseorang bergerak dari masa sulit (gelap) ke arah yang lebih baik (terang).



Dilanjutkan dengan lirik "I saw a stone brust into life", mungkin ini adalah gambaran momen di mana sesuatu yang awalnya ngga bernyawa (batu) atau ngga berarti apa-apa, tiba-tiba menjadi hidup dan bersemangat. Bisa jadi, ini menggambarkan momen saat seseorang menemukan inspirasi atau motivasi yang membangkitkan semangatnya dari keadaan yang suram. 



Berikutnya, "And in the corner of your eye, I saw a dream that never died". Aku menginterpretasikan bagian ini sebagai pengamatan terhadap sesuatu yang kuat atau penting (dream that never died) di sudut mata seseorang. Ini bisa merujuk ke impian atau aspirasi yang ngga pernah pupus meskipun terlihat kecil atau diabaikan. Bisa juga menggambarkan tentang impian atau harapan yang tetap hidup di tengah-tengah tantangan atau ketidakpastian hidup.



Nah, bagian chorus lagu, lirik "speak to me, speak to me with love in your words". Lirik ini mengajak atau meminta seseorang untuk berbicara dengan penuh cinta. Kata-kata yang dipenuhi dengan cinta dan kasih, dapat menciptakan dunia yang lembut dan penuh kebaikan, seperti yang diungkapkan dalam baris selanjutnya "make for me, make for me, a soft universe". Lirik ini dapat dimaknai bagaimana kata-kata memiliki kekuatan yang bisa menyakiti atau menciptakan kekacauan di dunia kita. Oleh karena itu, berbicaralah dengan penuh cinta agar kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik dan dipenuhi dengan kasih (soft universe).






Di bagian selanjutnya, sepertinya ini menceritakan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta, digambarkan dalam lirik "My body falls off the side of her bed, and now I know what love feels like". Ini terlihat seperti saat seseorang merasakan bagaimana rasanya mencintai seseorang. Kemudian disambung dengan harapan mereka agar perasaan itu ngga berubah jadi rasa sakit, yang diungkapkan dalam lirik "Don't let me turn into pain, all of this is lovelinnes". Seperti yang kita tahu, bahwa seberapa besar kita mencintai seseorang masih bisa berpotensi berbalik menjadi perasaan yang menyakitkan. 



Berikutnya, lirik "Chaos came, we laid our head. Down on the feather cotton bed", menunjukkan bahwa saat kekacauan muncul, mereka berdua merasa tenang ketika berbaring di atas tempat tidur yang nyaman. Kemudian disambung dengan "We find a heart and catch your breath. Let the universe go red", saat di mana mereka menemukan kedamaian dan merasakan denyut jantung satu sama lain, ada momen di mana mereka terikat kuat secara emosional hingga melebihi pemahaman biasa. Intinya, meskipun ada kekacauan, tetapi tetap ada keindahan dalam situasi itu. 



Aku menyimpulkan, secara keseluruhan "Soft Universe" adalah sebuah lagu yang mengajak kita untuk menemukan harapan dan keindahan di tengah dunia yang kadang keras dan menuntut. Serta menyoroti pentingnya cinta dan perjuangan untuk menciptakan alam semesta yang lembut, dunia yang lebih baik dan penuh kasih.



Sedikit tambahan, AURORA pernah mengungkapkan inspirasi awal penciptaan lagu ini :

"I was thinking about people fighting for what they believe in. People going in protests for equal rights, you know, female rights or the right to love or whatever we fight for. I was imagining people trying to stand up for what spurred and going in protests together for a better world..... And so the main inspiration behind it, that people speak to me with love and make for me a soft universe, it help us make the world a better place to exist in".



AURORA menjelaskan bahwa lagu ini terinspirasi dari perjuangan untuk cinta dan keadilan. Dia berpikir tentang orang-orang yang berjuang untuk hak-hak yang sama, seperti hak perempuan atau hak-hak untuk mencintai, dan bagaimana dunia seringkali merespon dengan keras terhadap kebaikan yang diusung hanya dengan kata-kata. Ini mendorongnya untuk menekankan pesan penting tentang kekuatan cinta dalam meciptakan dunia yang lebih baik untuk hidup.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.