Masa Transisi dalam Hidup
"Masa sulit membantu kita untuk belajar dan bertumbuh"
Dalam hidup, kita selalu dihadapkan pada perubahan dan tekanan. Perubahan itu seperti transisi, sebuah proses penyesuaian dengan keadaan baru yang bisa memengaruhi hidup kita. Bagaimana kita melihat tantangan dan kesulitan dalam masa transisi, bisa memengaruhi bagaimana kita menghadapinya. Kalau kita terus melihatnya sebagai masalah, ya, pasti jadi sulit. Tapi kalau kita lihatnya sebagai peluang, justru bisa memberi kita makna baru dari kesulitan yang kita alami dalam proses transisi itu.
Ungkapan tentang "keluar dari zona nyaman", sepertinya nyambung dengan topik ini. Perubahan atau masa transisi itu biasanya bikin kita jadi kurang nyaman. Ini klise, tapi emang, keluar dari zona nyaman itu terkadang penting supaya kita ngga cuma puas dengan kondisi yang biasa-biasa aja. Tapi kadang, di situasi yang sulit, kita juga pengen cepet-cepet cari kenyamanan. Ya, manusia emang pada dasarnya pengen aman, tapi ternyata, keluar dari zona nyaman itu bisa bikin kita tumbuh. Di situlah kita bisa belajar dan meningkatkan kualitas diri.
Transisi dalam hidup itu ibarat kaya naik roller coaster, kadang naik, kadang turun. Ini mengingatkan aku dengan kutipan Habib Husein Ja'far di podcastnya Daniel Mananta yang punya makna mendalam soal hidup. Katanya "Ketika Tuhan bikin hidup kamu naik turun, itu tujuannya agar hidupmu penuh makna, agar kamu terus belajar, agar kamu terus bersyukur. Karena itu pula, orang yang grafik dalam hidupnya cuma lurus aja, berarti dia ngga hidup. Ibaratnya kaya alat grafik detak jantung, kalau grafiknya naik turun itu berarti kan kita masih hidup, kalau grafiknya lurus, berarti mati. Jadi kesimpulannya kalau hidupmu naik turun itu merupakan simbol bahwa kamu masih hidup".
Masa transisi memang bisa bikin kita stres dan tertekan. Ngga mudah untuk menghadapinya. Awalnya, aku juga selalu berpikir bahwa stres adalah musuh, tapi kemudian aku menyadari bahwa dalam momen-momen penuh tekanan itu, aku justru belajar hal-hal yang tak terduga. Stres itu membuat kita berkembang.
Yang terpenting, dalam masa transisi hidup ini, mengajarkan aku bahwa penting untuk memiliki perspektif yang positif. Saat semua terasa sulit, terkadang aku menemukan diriku terjebak dalam pola pikir yang negatif. Tapi sekarang, aku mulai menyadari bahwa akan tetap ada nilai-nilai positif di balik semua kesulitan yang aku hadapi.
Jadi, mulai saat ini aku belajar untuk merangkul transisi sebagai bagian penting dari perjalanan hidup. Ini adalah waktu di mana aku belajar lebih dalam tentang diriku, ketika aku harus menemukan kekuatan di tengah-tengah kelemahan. Mungkin, memang itulah esensi sebenarnya dalam hidup : belajar, tumbuh, dan terus bergerak walaupun dalam momen-momen sulit.
Tidak ada komentar: