DIARI PPL (Magang) DP3A Kota Semarang | Minggu Ke-3
Minggu Ketiga
Hari kelima belas – Senin, 24 Januari 2022. Hari ini kami datang ke kantor DP3A Kota Semarang untuk menyelesaikan beberapa keperluan administrasi berkaitan dengan data Dosen Pamong dan Pimpinan Lembaga. Setelah itu, kami datang ke kantor PPT SERUNI untuk membahas program kegiatan PPL yang akan dilaksanakan ke depannya. Kami diberi informasi bahwa dalam waktu dekat, kelompok kami akan ditugaskan untuk membantu melakukan intervensi terhadap korbantrafficking. Agenda selanjutnya adalah kami ikut Ibu Marina ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang untuk menanyakan mengenaiproses administrasi"Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan" untuk kasus kekerasan terhadap anak yang sedang didampingi oleh PPT Kecamatan Semarang Tengah. Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan merupakan penduduk yang mengalami hambatan dalam memperoleh dokumen kependudukan yang disebabkan oleh bencana alam dan korban bencana sosial. https://www.dispendukcapil.semarangkota.go.id/berita-PENDUDUK-RENTAN-DIBERIKAN-NIK-DI-KOTA-SEMARANG.
Melengkapi administrasi di Kantor DP3A (Sorry adanya foto selfie) |
Di Kantor Dispendukcapil Semarang |
Hari keenam belas – Selasa, 25 Januari 2022. Hari ini kami melakukan home visit ke Kelurahan Bangunharjo terkait dengan pendampingan kasus "Penduduk Rentan" yang kemarin sempat ditanyakan ke kantor Dispendukcapil Semarang. Kami menjelaskankepada yang bersangkutan mengenai hal-hal terkait penduduk rentan. Untuk keperluan proses administrasi penduduk rentan, kami membantu yang bersangkutan untuk melengkapi beberapa data formulir dan menjelaskan persyaratan apa saja yang dibutuhkan selanjutnya. Setelah itu, kami diajak Ibu Marina berkunjung ke PPT Kecamatan Pedurungan.
Home Visit |
Berkunjung Ke PPT Kecamatan Pedurungan |
Hari ketujuh belas – Rabu, 26 Januari 2022. Hari ini seharusnya merupakan jadwal kami bertugas di PPT SERUNI. Akan tetapi kami diliburkan sementara dikarenakan seluruh petugas PPT Seruni maupun PPTK melakukan rapat di DP3A Kota Semarang.
Hari kedelapan belas – Kamis, 27 Januari 2022. Hari ini kami kembali melakukan pendampingan proses administrasi"Penduduk Rentan" ke kantor Kelurahan Bangunharjo untuk melengkapi segala persyaratan yang diperlukan. Setelah itu, kami kembali ke kantor Kecamatan Semarang Tengah untuk menyelesaikan keperluan materi sosialisasi parenting yang direncanakan akan dilaksanakan di bulan Februari.
Ke Kantor Kelurahan Bangunharjo |
Hari kesembilan belas – Jum’at, 28 Januari 2022. Hari ini seluruh anggota kelompok diinstruksikan untuk melakukan pembekalan di Kantor PPT SERUNI. Kami diberi pembekalan terkait intervensi korban trafficking anak. Kami juga melakukan simulasi kegiatan intervensi supaya lebih memahami gambaran pelaksanaannya nanti. Dalam kesempatan ini kami dibagi menjadi dua kelompok yang nantinya dijadwalkan bergiliran mendampingi proses intervensi setiap satu minggu tiga kali. Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan selama satu bulan ke depan. Pertemuan kali ini sekaligus juga kami membahas, merencanakan dan membuat blue print kegiatan intervensi yang akan dilakukan. Sasaran dalam kegiatan intervensi ini adalah anak-anak, untuk itu kami diarahkan untuk membuat kegiatan yang sesuai dengan usia mereka. Agar intervensi terkesan natural, kami diinstruksikan untuk merancang kegiatan bermain bersama. Kegiatan bermain ini juga merupakan belajar bagi anak-anak yang mengembangkan aspek motorik, sosial, emosional dan bahasa. Menurut Tameon 2018, bermain merupakan serangkaian aktivitas yang menyenangkan, spontan, dan didukung oleh motivasi internal.
Dalam pelaksanaan kegiatan intervensi, kami diposisikan sebagai fasilitator (terapis). Terapis harus tampil secara nyata, terintegrasi dan otentik selama pertemuan. Dibutuhkan sikap yang terbuka dan transparan antara fasilitator dan peserta. Selain itu fasilitator juga perlu menunjukkan sikap perhatian yang mendalam dan tulus terhadap peserta. Kemudian yang tidak kalah penting, fasilitator juga harus bisa berempati dimana mengerti secara peka pengalaman-pengalaman peserta. Fasilitator harus dapat memahami perasaan-perasaan peserta seakan-akan perasaan-perasaan tersebut adalah perasaannya sendiri tanpa tenggelam di dalamnya.
Tidak ada komentar: